MAKALAH
ORGANISASI MANAJEMEN KESEHATAN
Puskesmas Kotagede I Yogyakarta
Dosen
: Istika Dwi Kusumaningrum, S.KM
DI
SUSUN :
B/KM/I
1.AGNES
SAKARING TIASWARI (14122888)
2.AGNES YUNITA MANEK (14122889)
3.HENY RUSTANTI (14122905)
4.HIDAYATUS SHOLICHAH (14122906)
5.ROHMAH ALFI YAFIRA L (14122930)
6.MUHAMAD FAIZAL ABD.GANI (14123125)
7.MUHAMMAD DZIYAULHAG (14122935)
KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA
GLOBAL
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat
Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan
untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini Alhamdulillahhirobil’alamin,
puji sykur kami panjatkan ke hadirot Allah SWT.
Atas limpahan rahmat dan hidayah nyalah
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Kami mengakui bahwa ssebagai manusia
biasa memiliki banyak keterbatasan dalam segala hal.Oleh karena itu, tidak ada
hal yang dapat diselesaikan dengan sangat baik dan sempurna.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca untuk menambah wawasan tentang puskesmas. Dengan makalah yang kami hadirkan berjudul “PUSKESMAS
KOTAGEDE I”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Ibu Istika Dwi Kusumaningrum, S.KM selaku
dosen yang telah memberi petunjuk dalam menyusun makalah ini
2.
Semua yang telah mendukung serta
membantu kami dalam kelancaran,keberhasilan,dan kesuksesan dalam membuat makalah
ini.
Penulis menyadarai bahwa penulisan
makaalh ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalh ini.
Akhir kata semoga Allah SWT selalu menuntun kita menuju jalan yang benar.
Wasalammualaikum Wr. Wb
Yogyakarta, November
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................................ 1-2
Profil........................................................................................................................... 3
Tujuan......................................................................................................................... 4
Manfaat...................................................................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI
BAB III PEMBAHASAN
Perencanaan............................................................................................................... 6
Rumusan Masalah...................................................................................................... 6
Menetapkan Prioritas Masalah.................................................................................... 6
Kasus Ketidakpuasan Pasien terhadap Pelayanan Puskesmas.................................... 11-12
Penyelesaian Masalah Ketidakpuasan Pasien............................................................. 13-14
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................ 15
Saran.......................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka............................................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Puskesmas adalah suatu organisasi
melalui tenaga medis professional yang terorganisasi serta sarang kedokteran
yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosa serta pengobatan penyakit yang diberikan oleh pasien
(American Hospital Association: 1974). Puskesmas adalah tempat dimana orang
sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan
klinik untuk mahasiswa kedokteran perawat di berbagai tenaga profesi kesehatan
lainnya diselenggarakan (Wolper dan pena: 1987). Puskesmas mempunyai fungsi dan
tujuan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta
dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para tenaga
kesehatan.
Definisi Puskesmas:Menurut Depkes
1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Fungsi Puskesmas:
a.
Fungsi Pokok
·
Pusat pengerak
pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
·
Masyarakat dan
keluarga dalam pembangunan kesehatan
·
Pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama
b.
Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
Pengertian manajemen rumah sakit adalah
koordinasi antara berbagai sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, dan adanya kemampuan pengendalian untuk mencapai tujuan.
Tujuan manajemen rumah sakit seperti
berikut ini:
1. Menyiapkan
sumber daya.
2. Mengevaluasi
efektifitas.
3. Mengatur
pemakaian pelayanan.
4. Efisiensi.
5. Kualitas.
Dalam kegiatan organisasi rumah sakit
yang kompleks pengalaman saja tidak akan cukup, penanganannya tidak bisa lagi
atas dasar kira-kira dan selera, hal ini disebabkan oleh:
1. Sumber
daya yang makin sulit dan mahal.
2. Era
kompetisi yang menuntut pelayanan prima.
3. Tuntutan
masyarakat yang makin berkembang.
Manajemen profesional berarti
melaksanakan manajemen dengan tata cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah, maka memerlukan orang yang terlatih pula secara benar dan tepat.
Dalam rangka melaksanakan pelayanan yang
berorientasi pada pasien, dan menjaga mutu pelayanan perlu dengan manajemen
yang handal, dengan demikian segala hal yang diperlukan akan tersedia dalam
bentuk:
1. Tepat
jumlah
2. Tepat
waktu
3. Tepat
sasaran (Hapsari, 2010)
Manajemen lingkungan rumah sakit
merupakan manajemen yang tidak statis, tetapi sesuatu yang dinamis sehingga
diperlukan adaptasi atau penyesuaian bila terjadi perubahan di rumah sakit,
yang mencakup sumber daya, proses dan kegiatan rumah sakit, juga apabila terjadi
perubahan di luar rumah sakit, misalnya perubahan peraturan perundang-undangan
dan pengetahuan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi.
Berbagai manfaat yang bisa didapat
apabila menerapkan sistem manajemen lingkungan rumah sakit adalah yang terpenting
perlindungan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Spesifikasi
manajemen rumah sakit akan memberikan garis besar pengelolaan lingkungan yang
didesain untuk semua aspek, yaitu operasional, produk, dan jasa dari rumah
sakit secara terpadu dan saling terkait satu sama lain (Adisasmito, 2007).
A.
Profil
PUSKESMAS KOTAGEDE I KOTA YOGYAKARTA
Jl. Kemasan 12, Kec. Kota
Gede
A.
Tujuan
Tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui penjelasan mengenai ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan Puskesmas.
2.
Untuk mengetahui penyebab ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas.
3.
Untuk mengetahui contoh kasus yang mencerminkan ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan puskesmas.
4.
Untuk mengetahui penyelesaian kasus ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan
puskesmas.
B. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah, sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui
berbagai permasalahan umum yang terdapat disalah satu instansi kesehatan
masyarakat yaitu Puskesmas.
2.
Untuk mengetahui
dari berbagai permasalahan yang ada, cara atau tekhnik untuk memecahkan masalah
yang ada di salah satu instansi kesehatan masyarakat.
BAB II
DASAR TEORI
DASAR TEORI
Pelayanan kesehatan dituntut untuk lebih memfokuskan pada kebutuhan
pelanggan, sejalan dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
lebih baik, dan perkembangan teknologi. Puskesmas sebagai salah satu unit
pelaksana pelayanan kesehatan harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada
para pengguna jasa pelayanan karena pelayanan yang berkualitas sangat
diharapkan oleh para pengguna jasa pelayanan.
Kualitas pelayanan Puskesmas dapat diketahui dari penampilan professional
personil Puskesmas, efisiensi dan efektivitas pelayanan serta kepuasan pasien
Kepuasan pasien ditentukan oleh keseluruhan pelayanan yang diberikan, indikator
yang sering dapat digunakan sebagai objektif adalah jumlah keluhan pasien atau
keluarga, kritik dalam kolom surat pembaca, pengaduan mal praktek, laporan dari
staf medik dan perawatan.
Dalam pengalaman sehari-hari, ketidakpuasan pasien yang paling sering
dikemukakan dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas puskesmas, antara lain: keterlambatan
pelayanan dokter dan perawat, dokter sulit ditemui, dokter yang kurang
komunikatif dan informatif, lamanya proses masuk, dan lain-lain (Sabarguna,
2004:2).
Kepuasan pelanggan telah menjadi pembenahan kualitas pelayanan, sehingga konsep sentral dalam wacana bisnis dan pelayanan yang diberikan bisa memberikan manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005: kepuasan pada tingkat yang optimal 192). Kualitas merupakan inti kelangsungan produk berupa barang atau jasa yang hidup dalam lembaga, artinya bahwa kelangsungan konsumsi dapat diterima dan dinikmatinya hidup sebuah lembaga sangat ditentukan dengan pelayanan yang baik atau oleh kualitas produknya (Assauri, 2003: 28). Gerakan tersebut bertujuan yang baik akan memberikan kepuasan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kepada pelanggannya. Kepuasan dapat produk secara berkesinambungan untuk membentuk persepsi, dan hal ini dapat kepentingan konstituen (stakeholder). memposisikan produk perusahaan di mata Persaingan yang semakin ketat akhir-akhir pelanggannya. Pihak Puskesmas perlu ini, menuntut sebuah lembaga penyedia mengetahui kualitas pelayanan yang telah jasa/layanan untuk selalu memanjakan diberikan, dan sampai seberapa jauh pelanggan dengan memberikan pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumennya.
Kepuasan pelanggan telah menjadi pembenahan kualitas pelayanan, sehingga konsep sentral dalam wacana bisnis dan pelayanan yang diberikan bisa memberikan manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005: kepuasan pada tingkat yang optimal 192). Kualitas merupakan inti kelangsungan produk berupa barang atau jasa yang hidup dalam lembaga, artinya bahwa kelangsungan konsumsi dapat diterima dan dinikmatinya hidup sebuah lembaga sangat ditentukan dengan pelayanan yang baik atau oleh kualitas produknya (Assauri, 2003: 28). Gerakan tersebut bertujuan yang baik akan memberikan kepuasan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu kepada pelanggannya. Kepuasan dapat produk secara berkesinambungan untuk membentuk persepsi, dan hal ini dapat kepentingan konstituen (stakeholder). memposisikan produk perusahaan di mata Persaingan yang semakin ketat akhir-akhir pelanggannya. Pihak Puskesmas perlu ini, menuntut sebuah lembaga penyedia mengetahui kualitas pelayanan yang telah jasa/layanan untuk selalu memanjakan diberikan, dan sampai seberapa jauh pelanggan dengan memberikan pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumennya.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Perencanaan
1.
Identifikasi Masalah
a.
Lokasi instansi kesehatan masyarakat atau yang biasa dikenal dengan
Puskesmas kurang strategis. Banyak pasien dari puskesmas tersebut yang
mengeluhkan sulitnya untuk mendatangi puskesmas tersebut disebabkan tidak
adanya bis kota yang melalui puskesmas, ada bis trans jogja yang melalui
puskesmas akan tetapi jika menggunakan bis trans jogja akan memakan banyak
waktu. Banyak pasien yang mengeluhkan hal tersebut, akan tetapi tetap saja
puskesmas tersebut ramai akan pasien meski lokasi kurang stategis disebabkan
karena puskesmas tersebut memiliki keunggulan yang tidak dapat ditemukan di
puskesmas lain yaitu: keramahan para pegawai puskesmas, kebersihan.
b.
Sarana prasarananya kurang lengkap. Apabila terdapat pasien yang sakitnya
parah, seperti kecelakaan maka akan langsung dilarikan kerumah sakit,
disebabkan kurangnya sarana prasarana di instansi kesehatan masyarakat
tersebut.
2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah
yang diangkat dalam penyusunan makalah ini antara lain:
a.
Bagaimana penjelasan mengenai ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan
Puskesmas ?
b.
Apa saja yang menjadi penyebab ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan
puskesmas ?
c.
Berikan contoh kasus yang mencerminkan ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan puskesmas?
d.
Bagaimana penyelesaian kasus ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan
puskesmas?
3.
Menetapkan Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah diperlukan sebuah metode pemecahan
masalah. Penentuan prioitas masalah dapat di lakukan dengan cara kuantitatif
atau kualitatif berdasarkan data serta perhitungan kemudahan dan kemampuan
untuk dapat diselesaikan, keinginan masyarakat untuk mengatasi masalah,
berdasarkan situasi lingkungan sosial politik dan budaya yang ada di masyarakat
serta waktu dan dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah.
Untuk itu, dalam menentukan
prioritas masalah, digunakan metode Delbecq. Dalam menentukan
kriteria prosesnya diawali dengan pembentukan kelompok yang akan mendiskusikan,
merumuskan, dan menetapkan kriteria.
Sumber data dan informasi yang
diperlukan dalam penetapan prioritas berdasarkan:
·
Pengetahuan dan pengalaman masing-masing
anggota kelompok.
·
Saran dan pendapat para narasumber.
·
Peraturan perundang-undangan yang
berkaitan.
·
Analisa situasi.
·
Sumber informasi atau referensi lainnya.
Langkah-langkah
yang akan dilaksanakan:
1) Indentifikasi
dan menginventarisasi kriteria.
Setiap anggota mengidentifikasi dan
menginventarisasi kriteria berdasarkan “serius”-nya permasalahan menurut
pendapat anggota masing-masing.
Contoh beberapa kriteria persoalan / masalah
kesehatan:
a. Masalah
kesehatan dengan kemampuan menyebar yang tinggi
b. Masalah
kesehatan yang mengenai daerah luas.
c. Masalah
kesehatan yang mengakibatkan penderitaan lama.
d. Masalah
kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
e. Masalah
kesehatan yang dapat mengurangi penghasilan.
f. Masalah
kesehatan yang mengakibatkan cacat.
g. Masalah
kesehatan yang mengenai golongan umur penduduk tertentu.
h. Masalah
kesehatan yang mempunyai kecenderungan meningkat.
i.
Masalah kesehatan yang mempengaruhi
produktivitas kerja.
j.
Masalah kesehatan yang diproritaskan di
daerah tertentu.
k. Masalah
kesehatan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,
kedokteran yang tersendiri.
l.
Masalah kesehatan yang berkaitan dengan
lingkungan.
Kriteria
yang telah disusun ini dapat digunakan untuk menetapkan skor dengan metode
Delbecq untuk menetapkan skor dengan metode delbecq atau metode dengan
pembobotan dan sebagainya.
Setelah menetapkan
pembobotan, tahap selanjutnya adalah menentukan skor permasalah yang dihadapi
atas dasar kriteria yang telah ditentukan. Dengan menentukan skor dari setiap
kriteria dapat diketahui nilai skor total bagi setiap
masalah
yang ada. Atas dasar nilai skor total inilah diperoleh urutan atau prioritas
masalah kesehatan. Masing-masing kelompok memberi nilai (antara 1-10) terhadap
seluruh masalah kesehatan yang ditemukan.
Selanjutnya
masing-masing anggota menuliskan hasil nilai skornya pada flip chart. Dengan
menjumlahkan hasil nilai skor seluruh anggota kelompok didapat prioritas
masalah.
Tekhnik
pemberian bobot (antara 1-10) dapat dilihat pada kriteria-kriteria sebagai
berikut:
a. Besar
masalah : besarnya masalah kesehatan yang ditemukan akibat terkena dampak dari
masalah tersebut.
b. Kegawatan
masalah : kecenderungan tingginya pengaruh dari masalah kesehatan terhadap
derajat kesehatan masyarakat setempat.
c. Ketersediaan
dana atau biaya : jumlah atau besar dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah kesehatan terkait dengan besar anggaran yang dikeluarkan untuk
mengatasi masalah tersebut.
d. Kemudahan
: tingkat kemudahan dalam penanganannya.
1) Mengkaji
dan mengevaluasi kriteria
Seluruh kriteria dari masing-masing anggota
dituliskan dipapan atau flip chart. Kemudian dikaji ulang dan
dikelompok-kelompokkan, kriteria yang sama (hampir sama maksudnya) digabung.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk klasifikasi masing-masing kriteria. Jumlah
kriteria dapat ditambah atau dikurangi kalau dirasa perlu. Diskusi pada langkah
ini diakhiri setelah semua jelas, disepakati dan disetujui kelompok.
No.
|
Identifikasi Masalah
|
Tekhnik Pemberian skor/bobot (1-10)
|
Rata-Rata
|
Tingkat Prioritas
|
||
Besarnya Masalah
|
Kegawatan
|
Penanganan
|
||||
1
|
Sarana prasarana kurang lengkap
|
9
|
9
|
8
|
8.7
|
I
|
2
|
Lokasi kurang strategis
|
8
|
7
|
5
|
6.7
|
II
|
Dengan demikian,
diperoleh permasalahn yang akan dibahas lebih lanjut adalah prioritas masalah
yang pertama yaitu, “Sarana prasarana kurang Lengkap”
1. Rencana Kegiatan / Perencanaan Program
a.
Untuk menambah sarana prasarana yang terdapat di Puskesmas, agar pasien
yang berkunjung kesana tidak merasa kecewa.
2.
Sasaran
Kepada pemerintah untuk
menambah sarana dan prasarana Puskesmas
3.
Waktu
Observasi dilakukan pada
a.
Tanggal : 27 Oktober dan 3
November 2012
b.
Pukul : 10.00-selesai
A.
Daftar Pustaka
1. http://sochehsatriabangsa.wordpress.com/2012/05/28/makalah-ketidak-puasan-rumah-sakit/ml.scribd.com › School
Work › Homework
6. http://somelus.wordpress.com/2010/02/14/manajemen-rumah-sakit/
7. Tjiptono dan Chandra, 2005: kepuasan pada tingkat yang
optimal 192
8. Assauri, 2003: 28
9. Sabarguna, 2004:2